Pedagogi dan
Andragogi
Pedagogi
Kata “pedagogi” berasal dari bahasa Yunani,
yaitu paid yang berarti anak dan agogos yang berarti mebimbing.Dengan kata
lain, pedagogi merupakan ilmu atau seni yang membantu dan membimbing anak-anak
dalam strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Pedagogi juga kadang-kadang
merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar yang diterapkan dan
dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi,
lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta. Kata yang
berhubungan dengan pedagogi, yaitu pendidikan yang sekarang digunakan untuk
merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan hal tersebut. Pada pendekatan pedagogi, belajar
merupakan proses pengumpulan informasi yang sedang dipelajari yang akan
digunakan pdi kemudian hari.
Andragogi
Andragogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“andra” berarti orang dewasa dan “Agogos” berarti memimpin. Dengan kata lain,
andragogi dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membantu orang
dewasa belajar. Dalam pendekatan andragogi, belajar dipandang sebagai suatu
proses pemecahan masalah daripada sebagai proses pemberian mata pelajaran
tertentu. Karena itu, andragogi merupakan suatu proses penemuan dan pemecahan masalah
nyata pada masa kini. Arah pencapaiannya adalah untuk menemukan suatu situasi
yang lebih baik, suatu tujuan yang sengaja diciptakan, suatu pengalaman
pribadi, suatu pengalaman kolektif atau suatu kemungkinan pengembangan
berdasarkan kenyataan yang ada saat ini. Untuk menemukan "dimana kita
sekarang" dan "kemana kita akan pergi", itulah pusat kegiatan
dalam proses andragogi.Maka belajar dalam pendekatan andragogi adalah berarti
"memecahkan masalah hari ini".
Prinsip-Prinsip
Andragogi
1.Orang
dewasa belajar dengan baik apabila mereka mengambil bagian di dalam
kegiatan-kegiatan secara penuh dan yang memiliki kaitan dengan kehidupan
sehari-hari akan menjadi menarik bagi mereka.
2.Orang
dewasa belajar sebaik mungkin apabila yang dipelajari memiliki manfaat bagi
mereka.
3.Dorongan
semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang belajar
dengan baik.
4.Orang
dewasa belajar sebaik mungkin apabila mereka memiliki kesempatan untuk
memanfaatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya secara penuh.
5.Proses
belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan daya piker dari
warga belajar. Memiliki sifat saling mengerti juga merupakan cirri-ciri dari
orang dewasa untuk membantu pencapaian tujuan dalam belajar.
Perbedaan Pedagogi
dan Andragogi
Perbedaan
pedagogi dan andragogi dapat dilihat dari segi :
1.
Siswa atau pelajar
Dalam
pedagogi, siswa masih sangat bergantung pada guru.Guru mengasumsikan dirinya
bahwa ia yang bertanggungjawab penuh terhadap apa yang akan mereka ajarkan dan
bagaimana mengajarnya. Guru yang mengevaluasi hasil belajar siswa. Siswa hanya
datang ke sekolah untuk duduk mendengarkan semua materi yang akan disampaikan
tanpa perlu mengambil bagian secara penuh dalam proses pembelajaran.
Dalam
andragogi, siswa sudah dituntut untuk bias mandiri. Siswa sudah mampu
mengarahkan dirinya untuk belajar apa dan bagaimana. Dengan demikian, siswa
yang bertanggungjawab atas belajarnya sendiri bukan guru. Siswa diberikan
peluang yang besar untuk mampu melakukan evaluasi diri. Keaktifan dan
keterlibatan siswa sangat penting dalam proses belajar. Guru hanya sebagai
fasilitator.
2.
Peran pengalaman siswa atau pelajar
Dalam
pedagogi, pengalaman guru lebih dominant daripada siswa. Siswa hanya mengikuti
aktivitas belajar sebagai peserta yang pasif dimana ia sendiri tidak banyak
mengalami sesuatu.
Dalam
andragogi, siswa mengalami sesuatu secara bebas. Pengalaman mereka menjadi
sumber utama mengidentifikasi penguasaan dirinya akan sesuatu sehingga mereka
menjadi peserta belajar yang aktif. Guru maupun siswa saling berperan sebagai
sumber belajar.
3.
Orientasi terhadap belajar
Dalam
pedagogi, pembelajaran dianggap sebagai proses perolehan suatu pengetahuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Guru sudah mempersiapkan materi pembelajaran
secara sistematis dan logis sesuai dengan topic-topik yang akan diajarkan.
Dalam
andragogi, siswa harus memiliki keinginan untuk menguasai suatu pengetahuan
atau keterampilan tertentu dan cara pemecahan masalah yang dapat membantu
dirinya sendiri. Mata pelajar harus didasarkan pada kebutuhan siswa secara
nyata. Pelajaran harus relevan dengan kebutuhan tugas nyata pembelajar itu
sendiri.
4.
Motivasi belajar
Dalam
pedagogi, motivasi dating dari luar yang artinya motivasi itu diwajibkan atau
dituntut untuk bias mengikuti suatu pendidikan tertentu.
Dalam
andragogi, motivasi dating dari dalam sendiri sebagai wujud dari aktualisasi
diri dan penghargaan diri.
Pengalaman
Berdasarkan dengan Andragogi
Saat masih kecil dulu, orangtua saya yang
berperan aktif dalam membantu proses belajar saya. Saat belajar menulis mama
masih memegang tangan saya untuk membantu menulis satu huruf. Saat di sekolah
juga begitu. Guru yang akan menjelaskan apa yang harus dilakukan. Jika guru
tidak menyuruh kami melakukan apapun, maka tidak akan ada kegiatan yang akan
kami lakukan selain mengobrol dengan teman-teman yang lain. Kami hanya datang
ke sekolah, duduk dan mengeluarkan buku pelajaran hari ini, kemudian kami akan
mendengar pelajaran yang akan disampaikan atau menulis catatan. Dari belajar
ini kebanyakan dari kami memperoleh nilai yang tinggi karena semua soal ujian
ada di buku pegangan dan catatan. Yang paling kami suka adalah ketika kami
memperoleh nilai terbaik di akhir tahun sekolah, kami mendapatkan kado dari
guru.
Kami mendengarkan dengan baik, jika tidak
tahu kami akan bertanya lagi pada guru sehingga guru akan menjelaskan pelajaran
tersebut sampai kami mengerti. Tapi teerkadang tidak semua guru mau bersusah
payah menjelaskan pelajaran sampai kami mengerti. Ada juga guru yang tidak
sabaran dalam membimbing kami belajar. Jika sampai dua kali guru tersebut
menjelaskan dan kami masih belm mengerti, maka dia akan berhenti melanjutkan
pelajarannya.
Yang
paling tidak saya sukai ketika belajar adalah sifat guru yang terlalu pilih
kasih. Semua murid pasti membutuhkan bimbingan dan bantuan dari guru ketika
mereka diminta untuk menyelesaikan soal yang tidak mereka mengerti. Tidak semua
guiru dapat bersikap adil pada muridnya. Kebanyakan guru lebih suka mendekati
anak-anak orang kaya. Berpura-pura baik hanya karena pernah diberi sesuatu oleh
orangtuanya.
Karena dalam proses belajar ini lebih
banyak guru yang mengambil bagian dalam proses belajar, kami sangat
menikmatinya karena tidak perlu mencari pelajran yang akan dipelajari untuk
ujian nanti. Kami cukup membaca buku pegangan dan catatan dan semuanya pasti
keluar di soal ujian nanti. Tapi terkadang gaya belajar seperti ini tidak
banyak memberikan keuntungan dan kamajuan bagi para peserta didik. Karena
semuanya sudah dilengkapi oleh guru sehingga kami memperoleh ilmu yang sedikit.
Hanya sedikit dari kami yang mau mencari informasi dari media yang lain.
Padahal ilmu yang didapat dari sekolah saja tidak cukup. Ilmu dari sekolah tidak
mampu membantu kita dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan di kehidupan
nyata. Kami juga tidak akan mempunyai kemampuan dan keberanian ketika kami
dituntut untuk bisa berbicara di depan umum. Namun terkadang cara belajar
andragogi ini juga sangat diperlukan di bangku perkuliahan sekalipun. Dosen
juga harus mampu memberikan penghargaan bagi peserta didiknya sehingga apa yang
mereka lakukan bisa memotivasi mereka untuk bisa belajar dengan lebih baik
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar