Kamis, 19 Juni 2014

Motivasi



Motivasi

Motivasi
Motivasi merupakan proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi merupakan perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

Perspektif tentang Motivasi
1.      Perspektif Behavioral, menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam memotivasi murid. Insentif merupakan peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotifasi perilaku murid. Insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan murid dari perilaku yang tidak tepat.
2.      Perspektif Humanistis, menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif. Kebutuhan dasar menuut Maslow:
·        Hierarki Kebutuhan, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut: fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.
·        Aktualisasi diri merupakan motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia dan merupakan kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow.
3.      Perspektif Kognitif, pemikiran murid itu sendiri yang akan memotivasi diri mereka yang berfokus pada ide-ide dengan penetuan tujuan, perencanaan, dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggungjawab untk mengotrol hasil prestasi mereka. Motivasi kompetensi merupakan ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efekti, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
4.      Perspektif Sosial. Kebutuhan afiliasiatau keterhubungan merupakan motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman yang membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.

Motivasi untuk Meraih Sesuatu
Motivasi ada dua jenis :
  1. Motivasi Ektrinsik (Eksternal) merupakan individu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain, seperti murid yang belajar keras untuk bisa mendapatkan nilai terbaik di dalam kelas.
  2. Motivasi Intrinsik (Internal) merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri, seperti murid akan sangat bersemangat untuk belajar mata pelajaran tertentu karena mata pelajaran tersebut sangat dikuasainya.


Proses Kognitif Lainnya
Empat proses kognitif lainnya antara lain:
1.      Atribusi. Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha seseorang memahami perilaku atau bkenerjanya sendiri, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya sehingga menimbulkan hasil. Bernard Weiner menidentifikasikan tiga dimensi atribusi kausal:
·        Lokus, apakah sevab itu bersifat eksternal atau internal bagi si aktor
·        Kemampuan, sejauh mana sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah
·        Daya kontrol, sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut
Atribusi memengaruhi prestasi murid. Psikolog pendidikan seringkali menganjurkan untuk memberikan murid serangkaian pengalaman prestasi yang terencana dimana modeling, informasi tentang strategi, praktik, dan umpan balik digunakan untuk membantu mereka: (1) berkonsentrsi pada tugas sehingga tidak takut gagal; (2) mengatasi kegagalan dengan meruntut kembali langkah-langkah mereka untuk menemukan kesalahan atau menganalisis problem unuk menemukan pendekatan lain yang lebih baik; dan (3) mengatribusikan kegagalan mereka pada kurangnya usaha, bukan pada kurangnya kemampuan.
2.      Motivasi Untuk Menguasai
Yang berhubungan erat dengan ide tentang motivasi intrinsik dan atribusi adalah konsep motivasi penguasaan (mastery motivation). Ada tiga tipe orientasi prestasi: penguasaan, tak berdaya, dan kinerja.
·        Orientasi untuk menguasai akan fokus pada tugas ketimbang pada kemampuan mereka, punya sikap positif(menetapkan tantangan), dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang meningkatkan kinerja mereka, menyuruh diri mereka sendiri untuk memerhatikan, berpikir cermat, dan mengingat strategi yang sukses di masa lalu.
·        Orientasi tak berdaya berfokus pada ketidakmampuan personal, mengatribusikan kemampuan mereka pada kurangnya kemampuan, dan menunjukan sikap negatif sehingga melemahkan kinerja mereka.
·        Orientasi kinerja lebih memerhatikan hasil ketimbang proses. Bagi murid yang berorientasi kinerja atau prestasi, kemenangan atau keberhasilan iu penting dan kebahagiaan dianggap sebagai hasil dari kemenangan atau keberhasilan.
3.      Self-efficacy merupakan keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil positif. Murid dengan self-efficacy rendah mungkin menhindari banyak tugas belajar, khususnya yang menantang dan sulit, sedangkan murid dengan level self-efficacy tinggi mau mengerjakan tugas-tugas seperti itu murid dengan level self-efficacy tinggi mungkin lebih mungkin untuk tekun berusaha menguasai tugas pembelajaran ketimbang murid yang berlevel rendah.
4.      Penetuan Tujuan, Perencanaan, dan monitoring Diri
Tujuan yang menantang adalah komitmen untuk meningkatkan diri. Minat dan keterlibatan dalam aktivitas biasanya dipicu oleh suatu tantangan. Tujuan yang mudah diraih biasanya tidak begitu menarik dan tidak banyak membutuhkan usaha. Akan tetapi, tujuan seharusnya disesuaikan dengan kemampuan optimal. Jika tujuan itu tidak realistis, hasilnya adalah kegagalan yang menurunkan rasa percaya diri murid.
Perencanaan juga penting bagi murid. Tidak cukup jika hanya menyuruh murid untuk menentukan tujuan. Mereka juga perlu didorong untuk merencanakan cara mereka akan mencapai tujuan mereka. Menjadi perencana yang baik berarti bisa mengelola waktu secara efektif, menentukan prioritas, dan bisa menata diri. Selanjutnya, suruh murid untuk memonitor tentang tujuan dan perencanaan yang telah mereka susun. Suruh murid untuk mengevaluasi apakah rencana itu berjalan sesuai rencana atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar